Do’a Setelah Kajian
Published: 20 Juni 2011Posted in: Aqidah
وقد سئل الشيخ ابن باز رحمه الله السؤال التالي
أحياناً بعد إلقاء محاضرة ، أو درس من الدروس : يدعو المحاضر ، ويرفع يديه ، فهل نجلس معه أثناء الدعاء الجماعي ، أم ننصرف بعد المحاضرة قبل بدء الدعاء ؟ .
أحياناً بعد إلقاء محاضرة ، أو درس من الدروس : يدعو المحاضر ، ويرفع يديه ، فهل نجلس معه أثناء الدعاء الجماعي ، أم ننصرف بعد المحاضرة قبل بدء الدعاء ؟ .
Pertanyaan, “Terkadang setelah selesai pengajian, ustadz pemateri memanjatkan doa sambil mengangkat tangan. Apakah kami tetap duduk bersamanya ketika dia memimpin doa bersama ataukah kami pulang setelah pengajian usai sebelum doa dimulai?”
فأجاب :
“لا بأس بالدعاء بعد المحاضرة ، أو بعد الموعظة ، أو الذكرى ، لا بأس بالدعاء ، يدعو الله للحاضرين بالتوفيق ، والهداية ، وصلاح النية ، والعمل ، لكن رفع اليدين في مثل هذا لا أعلم فيه دليلاً ، ولا أعلم أنه ورد عن النبي صلى الله عليه وسلم إلا العموم ، عموم رفع اليدين بالدعاء ، وأنه من أسباب الإجابة ،
Jawaban Syaikh Ibnu Baz,
“Tidaklah mengapa doa setelah pengajian atau sejenisnya. Tidaklah mengapa ustadz pemateri memohon kepada Allah agar Dia melimpahkan taufik, hidayah, niat dan amal yang baik untuk audiens. Namun angkat tangan dalam acara doa semacam ini Kami tidak mengetahui dalil yang mendukungnya. Kami tidak mengetahui adanya hadits mengenai angkat tangan ketika ini kecuali dalil-dali umum yang mengatakan bahwa angkat tangan dalam doa adalah sebab kabulnya doa.
“Tidaklah mengapa doa setelah pengajian atau sejenisnya. Tidaklah mengapa ustadz pemateri memohon kepada Allah agar Dia melimpahkan taufik, hidayah, niat dan amal yang baik untuk audiens. Namun angkat tangan dalam acara doa semacam ini Kami tidak mengetahui dalil yang mendukungnya. Kami tidak mengetahui adanya hadits mengenai angkat tangan ketika ini kecuali dalil-dali umum yang mengatakan bahwa angkat tangan dalam doa adalah sebab kabulnya doa.
لكن لم أحفظ عنه صلى الله عليه وسلم أنه كان بعدما يعظ الناس ، ويذكِّرهم ، كان يرفع يديه ، ويدعو ، فلو كان هذا يفعله : لنقله الصحابة رضي الله عنهم ؛ فإنهم ما تركوا شيئاً إلا نقلوه ، رضي الله عنهم
Namun kami tidak mengetahui adanya riwayat dari Nabi bahwa beliau setelah memberi pengajian mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. Andai hal ini Nabi lakukan tentu para shahabat telah menceritakannya kepada kita. Para shahabat tidaklah membiarkan satu pun hal yang Nabi lakukan kecuali mereka menceritakannya kepada kita.
، فالأولى ، والأحوط : عدم الرفع في مثل هذا ، إلا لدليل يدل على ذلك ، أما كونه يدعو لهم بعدما يفرغ ، غفر الله لنا ولكم ، أو وقفنا الله وإياكم ، أو نفعنا الله وإياكم بما سمعنا ، أو ما أشبه ذلك : فهذا لا بأس به ، وإن أمَّنوا : فلا بأس بذلك” انتهى.
Sehingga yang lebih baik dan lebih hati-hati adalah tidak mengangkat tangan dalam doa dalam situasi semacam itu kecuali jika ada dalil khusus yang mendukung tindakan tersebut.
Sedangkan sekedar doa untuk audiensi setelah pengajian selesai dengan semisal kata-kata ‘semoga Allah mengampuni kita semua, semoga Allah melimpahkan taufik kepada kita sekalian, semoga kita bisa mengambil manfaat dari apa yang kita dengan’ atau kata-kata yang semisal, hukumnya adalah tidak mengapa.
Jika audiensi mengamini doa sang pemateri hukumnya juga tidak mengapa”.
Sumber: Fatawa Nurun ‘alad Darbi kaset no 610.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar